Jaring K3 Telko
  • Halaman Utama
  • Tentang Kami
    • Tujuan & Sasaran
    • Pendiri & Pengurus >
      • Pengurus Generasi Kedua
    • Keanggotaan
  • Artikel Bulan Ini
    • Artikel sebelumnya
  • Berita
  • Forum Diskusi
  • Pembinaan & Pelatihan
    • TKPK tingkat 1 >
      • Bab 1: Perundangan K3 pada Ketinggian
      • Bab 2: Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko
      • Bab 3: Pengetahuan Kondisi Ketidaktahanan Tergantung dan Penanganannya
      • Bab 4: Prinsip Penerapan Faktor Jatuh
      • Bab 5: Pemilahan, Pemeriksaan dan PEmakaian Peralatan Akses Tali yang Sesuai
      • Bab 6: Simpul dan Angkur Dasar
      • Bab 7: Teknik Manuver Pergerakan pada Tali
      • Bab 8: Teknik Pemanjatan pada Struktur
      • Bab 9: Teknik Penyelamatan Korban pada Tali
      • Bab 10: Teknik Menaikan dan Menurunkan Beban
      • Bab 11: K3 Radio Frekuensi di Sektor Telekomunikasi
      • Modul tambahan Ericsson
      • Modul tambahan Huawei
      • Modul tambahan Nokia
  • Khusus Anggota (Log in dahulu)
    • Foto Kegiatan
  • Hubungi Kami
Jaring K3 Telko

artikel bulanan

"kami akan meng-update blog setiap bulannya"

inspirasi: Bekerja pada ketinggian di menara telekomunikasi pada malam hari

22/11/2015

3 Comments

 
Picture
Kenapa sih malam hari? mungkin anda bertanya- tanya, tetapi banyak juga yang paham bahwa malam hari biasanya dipilih untuk proses pemasangan perangkat, baik penggantian atau pemasangan baru, karena logika sederhananya adalah pekerjaan/perbaikan yang dilakukan tidak akan mengganggu layanan kepada pelanggan. Bayangkan sendiri kalau sebuah BTS dilakukan perbaikan pada jam sibuk, kita sebagai pengguna akan merasa sangat terganggu dengan tidak bekerjanya gawai pintar atau smartphone kita. Semuanya menjadi masalah baik bagi pengguna maupun operator layanan, jadi inilah ide utama kenapa dilakukan pekerjaan pada malam hari.

Di banyak literatur atau standar operasi dari perusahaan telekomunikasi, utamanya vendor (penyedia dan pemelihara perangkat jaringan), bila meninjau dari sisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), maka jawabannya adalah: tidak disarankan untuk bekerja pada malam hari atau "dark hours", dimana alasan utama adalah karena minimnya tingkat penglihatan dari pekerja. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah tetap boleh dilakukan? jawabannya bisa tetapi dengan persiapan khusus. Bagi yang familiar di dunia K3 atau risk management kita mengenalnya sebagai Risk Assessemnent (RA) atau penilaian risiko. Pada intinya RA adalah mengidentifikasi bahaya yang ada, memberi penilaian tentang tingkat bahaya dan kemungkinan dia terjadi, lalu menetapkan tindakan pencegahan atau mitigasi yang tepat kalau memang terjadi insiden. Untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan tentang RA pada tulisan berikutnya, kali ini saya akan menginspirasi anda tentang bekerja di malam hari dulu.

Kita sepakat dulu, bekerja di ketinggian pada malam hari dan siang hari, yang membedakan adalah 'cahaya' atau 'penerangan'. Oleh karena itu maka kita memerlukan cahaya buatan yang menurut JK3T bisa dipilih sesuai kebutuhan pekerjaan. Tidak ada nilai intensitas cahaya yang ditentukan standar saat ini di Indonesia, tetapi kebanyakan head lamp yang dijual bebas biasanya sudah cukup memadai.

Bila anda akan menyusun prosedur maka hal berikut mungkin bisa menginspirasi anda:
1. Persiapan APD (Alat Pelindung Diri) dan peralatan:
  • Sama atau sesuai dengan jenis pekerjaan, tetapi secara umum sama dengan bekerja pada ketinggian pada siang hari seperti: fullbody harness, double hook lanyard dengan absorber, climbing helmet, safety shoes dst.
  • Lampu penerangan kepala, disarankan 3 (tiga) buah, lampu utama, cadangan dan indikator.
  • Penerangan untuk tim di bawah: sejenis senter berkekuatan besar (torch with narrow angle).
  • Lampu indikator untuk menunjukan posisi bawah/darat, karena dalam kegelapan yang absolut akan sulit bagi pemanjat untuk membedakan mana bagian atas dan bawah dari menara.
  • Peralatan lain yg disarankan sesuai standar perusahaan masing-masing tetapi paling tidak disediakan: P3K, nomor telepon darurat, pita pembatas area kerja dll.
2. Persiapan memanjat:
  • Sudah pernah memanjat/ survey menara yang akan dipanjat pada siang hari atau sebelum gelap.
  • Pastikan pemanjat telah mendapat pelatihan: Teknisi Akses Tali tingkat 1 dan membawa lisensi yang diterbitkan sesuai dengan jenis pelatihannya.
  • Siapkan APD & peralatan sesuai dengan yang disarankan di atas.
  • Periksa kelayakan APD & peralatan tersebut untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya, dari pengalaman lampu kepala yang menggunakan batre dapat bertahan 8 jam kerja, tetapi belum pernah dibuktikan untuk kelanjutannya dalam percobaan kami.
3. Mulai memanjat:
  • Bagi pemanjat, sama dengan bekerja pada malam hari, pastikan titil tambat berada di atas kepala atau minimum sebatas dada. Ini untuk memperkecil jarak jatuh.
  • Titik tambat hanya diletakkan di area yang berbeda, untuk memastikan bila titik tambat gagal di satu tempat tidak berpengaruh terhadap titik tambat lainnya.
  • Gunakan pemeriksaan tambatan: lihat, dengar dan uji. Lihat dimana anda lakukan penambatan atau meletakkan hook, dengar apakah bunyi 'klik' untuk memastikan penguncian, dan uji dengan sedikit memberikan tarikan untuk memastikan titik tambatan.
  • Kalau bekerja gunakan work positioning lanyard yang biasanya berbentuk single lanyard.
  • Bagi yang di bawah/darat, tetap berada di lokasi untuk mengawasi pergerakan pemanjat serta memberikan pertolongan bila diperlukan.

Sangat disarankan pekerjaan di menara telekomunikasi, utamanya yang diperlukan pemanjatan hanya dibatasi pada lingkup, penyesuaian arah antena (pointing), pelepasan atau pemasangan kabel sederhana, pemeriksaan atau pekerjaan perbaikan ringan saja. Untuk pengangkatan (rigging & lifting) sebvaiknya dilakukan siang hari sebelum pekerjaan lain yang hanya bisa/disarankan dikerjakan pada malam hari.

Setiap standard bisa saja berbeda tergantung dari referensi yang digunakan, tetapi paling tidak tulisan ini bisa menginspirasi anda bagaimana membuat prosedur untuk bekerja malam hari yang melibatkan pemanjatan menara. Silahkan sampaikan pemikiran dan saran anda di kolom komentar atau kirim email ke member.support@jaringk3-telko.org untuk dapat menjadi masukan bagi kita semua.


​
Picture
Berbagai jenis lampu/penerangan yang bisa dipasang di helm kerja.
Picture
Helm jenis yang dipakai untuk pemanjat, biasanya sudah dilengkapi dengan kait atau 'cantolan' untuk lampu dan pegangannya.
3 Comments
Arie Rizal link
20/11/2015 15:57:25

Materi-nya menarik sekali karena bekerja di ketinggian pada malam hari belum ada regulasi yg mengatur. Semoga secepatnya bisa diterapkan dalam bentuk regulasi sehingga kita punya acuan yg jelas.

Reply
reyhan link
6/6/2022 16:34:52

thanks alot of information

Reply
Big Booty Quebec link
27/10/2022 21:06:12

Greaat blog

Reply



Leave a Reply.

    Author

    Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview.

    Archives

    March 2020
    March 2018
    January 2018
    October 2017
    December 2016
    October 2016
    August 2016
    June 2016
    April 2016
    February 2016
    November 2015
    October 2015
    August 2015
    January 2015

    Categories

    All

    RSS Feed

tentang kami

Tujuan & Sasaran
Pendiri & Pengurus
Keanggotaan

artikel bulanan INI

Artikel Sebelumnya

berita

Forum diskusi

Pembinaan & Pelatihan

TKPK Tingkat 1

Hubungi kami

Bagikan ke sosial media dan teman anda:
Hakcipta © 2015 Jaring K3 Telko. Semua hak dan desain dilindungi oleh undang-undang.