Mulai 12 Januari - 12 Februari sebagai insan K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) kita paham betul bahwa rentang waktu tersebut adalah waktu yang paling tepat untuk memperbaharui semangat kita untuk mendepankan isu-isu K3. Tidak berbeda dengan Jaring K3 Telko, maka dengan semangat baru di tahun 2015 ini, salah satunya adalah kami mencoba meluncurkan situs Jaring K3 Telko dengan format yang lebih baru dan segar.
Menurut Juklak Bulan K3 no 386 tahun 2014, maka perusahaan - perusahaan diingatkan kembali untuk menyegarkan program - program yang ada di perusahaan masing - masing, ibarat makanan lauk yang sudah dimasak dalam beberapa waktu lalu, maka apabila kita ingin menikmatinya lagi, tanpa terasa basi, ini adalah saat yang tepat untuk 'memanaskan'-nya. Apa saja yang bisa anda lakukan? Kalau anda bertanya kepada kami, maka kami akan mengajak anda untuk melihat konsep ITIS (Information, Training, Instruction & Supervision) untuk dapat disegarkan kembali di tempat anda.
Kita tentunya sepakat bahwa isu K3 tidak akan bertahan lama dan tidak akan menjadi prioritas bila kita tidak berperan aktif selalu menghidupkannya. Langkah - langkah generik dalam konsep "ITIS" bisa menjadi acuan paling sederhana bila anda sedang melaksanakan atau menjadi penanggungjawab K3 di perusahaan. Informasi (Information) adalah hal yang bisa anda lakukan dengan memberikan hal 'lama' yang mungkin dilupakan orang (misalnya: perusahaan kita telah mengadopsi SMK3 atau OHSAS 18001), ingatkan kembali tentang informasi ini, bisa jadi bahwa banyak karyawan baru yang tidak tahun (karena K3 tidak menjadi bagian dari induction training misalnya), atau karena sudah lama sekali karyawan tidak pernah mendengar tentang konsep - konsep K3 di perusahaan, utamanya yang ada hubungan dengan pekerjaan mereka.
Training (pelatihan) adalah langkah selanjutnya yang dapat anda lakukan utnuk memperjelas informasi yang telah anda sebarluaskan di atas, karena tidak semua orang dapat dijangkau dengan pengumuman, email atau media sederhana lainnya, mungkin mereka perlu dibuatkan pelatihan khusus di kelas atau mungkin dengan menggunakan media teknologi seperti training dengan basis web dll. Anda tidak pernah tahu kalau seorang pemanjat menara telekomunikasi yang telah bekerja 15 tahun dan tidak pernah mengalami kecelakaan, menjalankan teknik memanjat yang salah, atau bahkan belum disertifikasi utk bekerja di ketinggian. Langkah selanjutnya adalah Instruksi (Instruction), dalam konsep ini, apabila perusahaan atau penanggungjawab K3 telah menginformasikan apa itu K3, dan telah melakukan pelatihan serta pembinaan K3 kepada karyawan, maka berikutnya adalah menginstruksikan ke karyawan untuk melaksanakan atau mengimplementasikan ilmu yang telah dia dapat dari Informasi dan Pelatihan yang telah diberikan. Perintah instruksi bisa dilakukan dengan formal dengan menyusun Instruksi Kerja atau Prosedure yang disepakati atau disetujui oleh pimpinan perusahaan sehingga mendapatkan dukungan yang kuat.
Langkah terakhir adalah Supervision (supervisi), dimana ketiga konsep sebelumnya kita jaga agar selalu konsisten untuk dapat dilaksanakan, dengan melakukan 'pengawasan' dan tentu saja dengan semangat perbaikan sehingga tidak menyebabkan budaya saling menyalahkan. Bila diketemukan masalah dicari tahu akar masalah (misalnya kenapa mereka tidak mau memakai helm), mungkin saja bukan salah karyawan tetapi ternyata helm yang dipakai tidak sesuai dengan peruntukannya. Bagaimana apakah anda bisa membayangkan apa yang akan anda lakukan untuk menyambut Bulan K3 Nasional 2015, sudahkan anda punya program untuk dilaksanakan di perusahaan masing - masing? Silahkan tulis komentar di bawah untuk menyampaikan pendapat anda dan rencana perusahaan anda.
Menurut Juklak Bulan K3 no 386 tahun 2014, maka perusahaan - perusahaan diingatkan kembali untuk menyegarkan program - program yang ada di perusahaan masing - masing, ibarat makanan lauk yang sudah dimasak dalam beberapa waktu lalu, maka apabila kita ingin menikmatinya lagi, tanpa terasa basi, ini adalah saat yang tepat untuk 'memanaskan'-nya. Apa saja yang bisa anda lakukan? Kalau anda bertanya kepada kami, maka kami akan mengajak anda untuk melihat konsep ITIS (Information, Training, Instruction & Supervision) untuk dapat disegarkan kembali di tempat anda.
Kita tentunya sepakat bahwa isu K3 tidak akan bertahan lama dan tidak akan menjadi prioritas bila kita tidak berperan aktif selalu menghidupkannya. Langkah - langkah generik dalam konsep "ITIS" bisa menjadi acuan paling sederhana bila anda sedang melaksanakan atau menjadi penanggungjawab K3 di perusahaan. Informasi (Information) adalah hal yang bisa anda lakukan dengan memberikan hal 'lama' yang mungkin dilupakan orang (misalnya: perusahaan kita telah mengadopsi SMK3 atau OHSAS 18001), ingatkan kembali tentang informasi ini, bisa jadi bahwa banyak karyawan baru yang tidak tahun (karena K3 tidak menjadi bagian dari induction training misalnya), atau karena sudah lama sekali karyawan tidak pernah mendengar tentang konsep - konsep K3 di perusahaan, utamanya yang ada hubungan dengan pekerjaan mereka.
Training (pelatihan) adalah langkah selanjutnya yang dapat anda lakukan utnuk memperjelas informasi yang telah anda sebarluaskan di atas, karena tidak semua orang dapat dijangkau dengan pengumuman, email atau media sederhana lainnya, mungkin mereka perlu dibuatkan pelatihan khusus di kelas atau mungkin dengan menggunakan media teknologi seperti training dengan basis web dll. Anda tidak pernah tahu kalau seorang pemanjat menara telekomunikasi yang telah bekerja 15 tahun dan tidak pernah mengalami kecelakaan, menjalankan teknik memanjat yang salah, atau bahkan belum disertifikasi utk bekerja di ketinggian. Langkah selanjutnya adalah Instruksi (Instruction), dalam konsep ini, apabila perusahaan atau penanggungjawab K3 telah menginformasikan apa itu K3, dan telah melakukan pelatihan serta pembinaan K3 kepada karyawan, maka berikutnya adalah menginstruksikan ke karyawan untuk melaksanakan atau mengimplementasikan ilmu yang telah dia dapat dari Informasi dan Pelatihan yang telah diberikan. Perintah instruksi bisa dilakukan dengan formal dengan menyusun Instruksi Kerja atau Prosedure yang disepakati atau disetujui oleh pimpinan perusahaan sehingga mendapatkan dukungan yang kuat.
Langkah terakhir adalah Supervision (supervisi), dimana ketiga konsep sebelumnya kita jaga agar selalu konsisten untuk dapat dilaksanakan, dengan melakukan 'pengawasan' dan tentu saja dengan semangat perbaikan sehingga tidak menyebabkan budaya saling menyalahkan. Bila diketemukan masalah dicari tahu akar masalah (misalnya kenapa mereka tidak mau memakai helm), mungkin saja bukan salah karyawan tetapi ternyata helm yang dipakai tidak sesuai dengan peruntukannya. Bagaimana apakah anda bisa membayangkan apa yang akan anda lakukan untuk menyambut Bulan K3 Nasional 2015, sudahkan anda punya program untuk dilaksanakan di perusahaan masing - masing? Silahkan tulis komentar di bawah untuk menyampaikan pendapat anda dan rencana perusahaan anda.